Kisah Daniel benar-benar nestapa. Sang bapak wafat saat rumahnya terbakar hebat. Saat ini, dia dipaksa mengemis di jalanan oleh sang ibu.
Kisah Haru Bocah Belajar di Bawah Temaram Lampu McDonald
Bocah itu berjongkok di belakang meja kayu. Memasang muka serius. Mata menyorot tajam buku yang dia corat-coret dengan pensil di tangan kanan.
Anak dalam foto itu adalah Daniel Cabrera. Bocah berusia 9 tahun asal Filipina yang tengah menggarap pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah. Bocah itu tengah bekerja keras, menggapai mimpi menjadi dokter atau polisi.
Foto Daniel itu diambil oleh seorang mahasiswi kedokteran, Joyce Torrefranca. Dia sengaja memotret Daniel karena kagum dengan tekad bocah itu, yang mau belajar di tepi jalan. Joyce sengaja mengunggah foto itu ke media sosial untuk memotivasi banyak orang.
Foto Daniel kemudian menjadi viral. Banyak dibincangkan di dunia maya. Tak hanya di Filipina. Pengguna media sosial belahan lain Bumi pun turut kagum dengan kegigihan bocah itu. Belajar di pinggir jalan, menumpang penerangan dari lampu McDonald.
Bukan hanya soal kegigihan. Kisah hidup anak itu juga membuat haru. Daniel berasal dari keluarga miskin. Tak punya rumah. Hidup menggelandang. "Cerita Daniel lebih sedih dari fotonya," demikian laporan laman Metro.co.uk, sebagaimana dikutip Dream, Kamis 9 Juli 2015.
Kisah Daniel benar-benar nestapa. Sang bapak wafat saat rumahnya terbakar hebat. Saat ini, dia dipaksa mengemis di jalanan oleh sang ibu. Meski demikian, itu bukan hambatan. Semangat mengejar cita sebagai dokter dan polisi tetap membara di dalam jiwa.
"Sebagai mahasiswa, ini memberikan inspirasi kepada saya untuk bekerja keras. Saya beruntung orangtua saya menyekolahkan saya. Saya kadang-kadang ke kafe untuk belajar, tapi anak ini menyentuh saya," tulis Joyce yang mengunggah foto itu.
Meski dihimpit kesulitan, bukan berarti otak Daniel menjadi kering. Di sekolah, dia termasuk murid yang berotak cemerlang. Setiap diskusi, tanya jawab, dia aktif menjawab dan berpendapat.